UPDATED - PASANG PANEL SURYA, TAGIHAN LISTRIK BISA HEMAT RP 1 JUTA/BULAN
Jakarta – Sudah semakin banyak rumah di Indonesia yang memasang solar panel di atap. Dengan panel surya itu, kebutuhan listrik rumah tangga dari pagi sampai sore bisa terpenuhi dari sinar matahari. Tagihan listrik pun jadi berkurang.
Ketua Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPLSA), Bambang Sumaryo, bercerita 3 tahun lalu dirinya merogoh kocek Rp 120 juta untuk memasang panel surya dengan kapasitas 6 kilowatt peak (kWp) alias 6.000 Watt peak (Wp) di atap rumah.
Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, harga panel surya makin murah. Dalam waktu 3 tahun saja sudah turun sekitar 25%, biaya pemasangan panel surya saat ini sekitar Rp 15 juta per kWp.
“Waktu itu mahal, biaya pemasangannya Rp 20 juta per kWp atau Rp 20.000 per Wp. Tapi sekarang biayanya makin murah, cost sekarang hanya Rp 15 juta per kWp,” ujar Bambang kepada detikFinance, Jumat (15/9/2017).
Listrik sebesar 6 kWp itu bisa menghidupkan seluruh alat elektronik di rumahnya selama 8 jam, sejak 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Saat matahari terbenam, barulah rumahnya kembali menggunakan listrik PLN. “Jadi dari siang sampai sore enggak pakai listrik PLN,” tukasnya.
Berkat panel-panel surya itu, biaya listrik di rumah Bambang berkurang sampai Rp 1 juta per bulan. “Rata-rata penghematannya Rp 1 juta per bulan,” ucapnya.
Pengguna panel surya atap lainnya, Widhyawan Prawiraatmadja, menceritakan pengalaman serupa. Mantan Gubernur OPEC ini memasang panel surya yang dapat menghasilkan listrik sampai 4 kWp atau 4.000 Wp di atap rumahnya.
Untuk memasang panel surya dengan kapasitas sebesar itu, Widhyawan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 70 juta atau hampir Rp 20 juta per kWp. “Itu total biaya solar panel, inverter, dan instalasi,” ujarnya.
Dari penggunaan solar panel itu, ia memperoleh penghematan sebesar Rp 800.000 per bulan. “Kalau siang tidak menggunakan banyak listrik PLN. Di rumah saya 6.600 VA, kadi dengan adanya 4.000 kWp ya kalai sedang terik matahari enggak pakai listrik PLN,” tutupnya. (mca/wdl).
Sumber: DetikFInance
Other News
If you have experienced deploying W-CDMA and LTE networks, PIM issues may probably have concerned you for quite some time. Now if you are deploying 5G, especially C-band (3.1 GHz ~ 3.98 GHz) with TDD systems, are you out of worries for PIM?
5G NR Release 16 greatly expands the reach of 5G to realize new services, spectrum, and deployments. It offers many enhancements to the initial deployed 3GPP Release 15 5G system, to further improve capacity, coverage, power efficiency, mobility, latency, reliability etc.
We are thrilled to unveil our latest innovation that promises to reshape the way you test submarine cables – introducing the Coherent OTDR MW90010B!
Listrik Indonesia | Seiring pesatnya pengembangan EBT tenaga surya di Indonesia, di sisi lain pemerintah dan PLN masih kurang perhatian terhadap industri photo voltaic (PV).Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI) menggelar rakernasnya untuk membahas persoalan pokok yang dihadapi industri fotovoltaik dalam negeri.